SEJARAH TRIASLINGGA



 Sejak remaja, dr.Sari Sutriasih merasakan perlunya perbaikan di bidang pendidikan, sosial, teknologi, dan pengembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Perubahan harus mendasar/dari pangkal permasalahan, bukan hanya mengoles secara superfisial. Semua perubahan (pola pikir, gaya hidup, dll) harus dimulai sedini mungkin dari generasi termuda sebagai tunas bangsa & keluarga, karena itu sebagai langkah awal perlu didirikan Taman Kanak-kanak berkonsep revolusioner berbekal ilmu psikologi anak bagi guru serta orangtua. 

Dengan dukungan Hj. Elli Sutriati,BA, H. Drs.H.Uus Kuswanda (alm), & Hj.Enok Suwarti, akhirnya 16 April 1999  didirikan Yayasan Triaslingga untuk menjadi penaung TK Plus Triaslingga. Meski saat itu konsep tersebut dianggap kontroversial, pelan tapi pasti masyarakat dan SD-SD favorit mulai menerima & merasakan perbedaan signifikan yang lebih baik, terutama dari aspek EQ & SQ murid yang sangat menunjang keseimbangan IQ.  Tahun 2004 bermunculan TK yang menambahkan namanya dengan kata PLUS tapi dengan persepsi & aplikasi jauh berbeda. Untuk menghindari kerancuan dan mengadaptasi globalisasi, kami berganti nama menjadi Triaslingga Kinderschool hingga kini.

TRIASLINGGA sendiri berasal dari "Tiga poros/as (asah asih asuh) + lingga (bermakna batu tugu atau melansir dari situs Dirjen Kemendikbud bermakna pilar cahaya, simbol benih dari segala sesuatu di alam semesta)"